SISTEM TANAM DAN UMUR BIBIT PADA TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) VARIETAS
INPARI 13
Fita Anggraini, Agus Suryanto, Nurul Aini
JURNAL PRODUKSI TANAMAN Vol. 1 No. 2 Mei 2013
- Permasalahan
2. Konversi lahan non petanian di Jawa menyebabkan produksi pertanian semakin sempit.
3. Meningkatkan efisiensi dan optimalisasi pemanfaatan sumber daya lahan.
- Solusi Masalah
Pengaturan sistem tanam dan umur bibit yang tepat, serta penggunaan varietas unggul.
- Tujuan Penelitian
Untuk mempelajari pengaruh sistem tanam dan umur bibit yang tepat sehingga dapat meningkatkan produksi padi sawah (Oryza sativa L.) varietas Inpari 13.
- Metode Penelitian
Menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) yang di susun secara faktorial dengan 2 ulangan. Sistem tanam diletakkan sebagai petak utama, terdiri dari sistem tegel dan sistem jajar legowo.
- Hasil Penelitian
Pada perlakuan sistem tanam memberikan pengaruh nyata pada umur 30 hst. Sedangkan pada perlakuan umur bibit berpengaruh nyata pada umur 50, 60 dan 70 hst. Perlakuan sistem tanam memberikan pengaruh nyata pada pengamatan 30 hst, dimana sistem tanam jajar legowo menghasilkan jumlah anakan yang lebih banyak daripada sistem tanam tegel. Pada pengamatan 50, 60, dan 70 hst perlakuan umur bibit 7 hari mampu meningkatan jumlah anakan padi dan tidak berbeda nyata dengan umur bibit 14 hari.
2. Indeks luas daun
Perlakuan sistem tanam memberikan pengaruh nyata pada pengamatan 50 hst dimana perlakuan sistem tanam jajar legowo memiliki indeks luas daun yang lebih tinggi daripada sistem tanam tegel. Sementara itu pada perlakuan umur bibit pengamatan 50 dan 60 hst, umur bibit 7 hari mampu meningkatkan indeks luas daun padi dan tidak berbeda nyata dengan umur bibit 14 hari.
3. Bobot kering total tanaman
Perlakuan umur bibit memberikan pengaruh nyata pada pengamatan 50, 60 dan 70 hst, dimana umur bibit 7 hari mampu meningkatkan bobot kering total tanaman padi dan tidak berbeda nyata dengan umur bibit 14 hari.
4. Pengamatan panen
Perlakuan sistem tanam jajar legowo mampu meningkatkan produksi gabah dibandingkan sistem tanam tegel. Sementara itu perlakuan umur bibit pada komponen jumlah malai per rumpun, produksi gabah ton/ha, bobot gabah per rumpun dan indeks panen, umur 7 hari memiliki nilai yang tinggi dan tidak berbeda nyata dengan umur bibit 14 hari.
- Kesimpulan
Sistem tanam jajar legowo mampu meningkatkan produksi padi sawah bila dibandingkan sistem tanam tegel. Tanaman padi dengan perlakuan umur bibit 7 dan 14 hari mampu meningkatkan jumlah malai per rumpun, bobot gabah per rumpun, produksi GKG ton/ha bila dibandingkan umur bibit 21 dan 28 hari. Penggunaan umur bibit tua yaitu 21 dan 28 hari masih dapat dilakukan namun menurunkan hasil tanaman padi bila dibandingkan umur bibit muda 7 dan 14 hari.
Link Jurnal:
Komentar
Posting Komentar