Mengenal Kultur Jaringan
Kultur
jaringan merupakan metode guna mengisolasi salah satu bagian dari tanaman
seperti sekelompok sel ataupun jaringan yang ditumbuhkan dengan kondisi
aseptik, yang dapat menyebabkan bagian tanaman tersebut untuk memperbanyak diri
tumbuh menjadi sebuah tanaman yang lengkap kembali.
Prinsip
dasar kultur jaringan adalah teori totipotensi menurut Schwann dan Schleiden
(1838) yang menyatakan bahwa setiap sel mempunyai kemampuan untuk tumbuh
menjadi individu baru jika berada pada lingkungan yang sesuai. Kondisi
lingkungan untuk kultur jaringan harus terkontrol baik dari segi suhu,
kelembaban dan cahaya. Selain kondisi lingkungan yang terkontrol, suplai
nutrisi dan penambahan zat pengatur tumbuh juga sangat penting.
Kultur
jaringan bermanfaat sebagai perbanyakan mikro yaitu untuk memproduksi tanaman
dalam jumlah besar dengan waktu yang singkat.
Pengenalan Laboratorium
Komponen
laboratorium sebagai sumber risiko:
1.
Bahan kimia
2.
Gas bertekanan tinggi
3.
Bahan radioaktif dan radiasi
4.
Materi biologi
5.
Suhu ekstrim
6.
Listrik: api dan tegangan
7.
Cairan yang mudah terbakar
8.
Alat-alat mekanik
9.
Posisi kerja yang tidak ergonomis
I.
Ruang
Preparasi
Ruang persiapan merupakan ruangan yang
mempunyai 3 fungsi dasar yaitu untuk membersihkan alat-alat (alat-alat gelas
seperti petri, botol, dll), persiapan dan sterilisasi media, dan penyimpanan
alat-alat gelas. Ruangan ini dilengkapi dengan alat-alat yaitu:
1.
Autoclaf
Berfungsi untuk mensterilisasi botol
kultur kosong dengan suhu 1210C dan tekanan 17,5 psi selama 60 menit.
Selain itu autocalf juga digunakan untuk mensterilisasi botol kultur yang
terisi media.
2.
Washtafel
Tempat mencuci alat-alat
3.
Oven
Steril cawan petri, pinset, gunting
dan alat-alat lainnya dengan cara membungkusnya dengan kertas
4.
Hot Plate
Untuk memasak media hingga mendidih
dan dimasukkan ke botol kultur.
II.
Ruang
Stok Media dan Ruang Timbang
Ruang stok media berfungsi
untuk menyimpan media tanam yang sudah di autoclaf. Ruang ini sebaiknya dingin
dan gelap serta kebersihannya harus dijaga. Media tanam akan di inkubasi pada
ruangan ini selama 3 jam sebelum digunakan.
Ruang timbang
berfungsi sebagai tempat kegiatan penimbangan bahan kimia dan pembuatan larutan
stok.
Dalam ruangan ini
dilengkapi alat-alat freezer, lemari bahan kimia dan timbangan analitik.
III.
Ruang
Tanam
Ruang penanaman
merupakan ruang yang digunakan untuk isolasi, inokulasi dan subkultur
(penjarangan) pada kondisi steril yang di dalamnya terdapat lemari kaca atau
kabinet yang disebut Laminar Airflow (LAF). Laminar Airflow ini digunakan untuk
pemotongan eksplan, melakukan penanaman dan subkultur.
Akan tetapi jika
tidak ada LAF yang memadai, tahap isolasi (pemotongan eksplan) dapat dilakukan
di antara kertas saring steril. Sangat dianjurkan untuk menggunakan jas
laboratorium yang bersih selama tahap persiapan dan mensterilkan tangan dengan
alkohol 96% (Pierik, 1987). Alat-alat seperti scalpel, gunting dan alat-alat
inokulasi lainnya harus disterilkan dengan alkohol 96% dan dilanjutkan dengan
pemanasan di atas api bunsen. Lampu ultraviolet (UV) juga digunakan untuk
mensterilkan ruang, sebelum LAF digunakan.
IV.
Ruang
Inkubasi
Growing area
merupakan ruang pertumbuhan atau ruang penyimpanan hasil kultur pada kondisi
cahaya dan temperatur yang terkontrol. Ruang pertumbuhan ini terdiri dari
rak-rak yang biasanya terbuat dari kaca dan digunakan untuk meletakkan
botol-botol kultur setelah proses penanamanan pada ruang isolasi di dalam LAF.
Rak-rak yang digunakan untuk inkubasi dilengkapi dengan lampu neon di atasnya
sebagai sumber cahaya. Sedangkan ruang pertumbuhan dalam kultur jaringan
dilengkapi dengan Air conditioner (AC) untuk mengontrol suhu ruang.
Bahan-bahan yang diperlukan dalam
metode kultur jaringan tumbuhan
Bahan-bahan
yang diperlukan dan biasa digunakan dalam metode kultur jaringan adalah media
MS (Murashige and Skoog), yang terdiri dari makronutrien, mikronutrien,
vitamin, iron, zat pengatur tumbuh (ZPT), myoinositol, sukrosa dan agar.
Bahan-bahan seperti makronutrien, mikronutrien, vitamin, zpt, dan iron biasanya
dibuat dalam bentuk larutan stok (media yang lebih pekat), sehingga pada saat
akan membuat media, cukup mengambil larutan stok yang sudah dibuat. Pembuatan
stok bertujuan untuk mempermudah dibandingkan setiap kali membuat media harus
menimbang (Edhi Sandra, 2013).
Istilah-istilah dalam kultur
jaringan
·
Aseptik : menumbuhkan jaringan tanaman
pada kondisi bebas kontaminasi mikroba
·
Disinfestasi : proses menghilangkan
kontaminan permukaan eksplat yg kemungkinan dapat tumbuh di lingkungan kultur
jaringan dan berakibat mematikan eksplat
·
In vitro : kultur organ atau sel pada
mediun prtmbhn yg mengandung nutrisi, di dalam suatu wadah terbuat dari
kaca/gelas (erlenmeyer, botol kaca dsb) & dalam kondisi lingkungan yang
terkontrol
·
Ex vitro : menumbuhkan di luar wadah
kaca, pada lingkungan yang terkendali
·
Eksplant : bagian dari tanaman yang
akan dikultur pada proses mikropropagasi atau kultur jaringan
·
Proliferasi : pertumbuhan yg luar
biasa sel, tunas, atau embrio mikropropagasi
·
Diferensiasi : pertumbuhan sel/ jaringan
dengan fungsi spesifik
·
Dediferensiasi : kembali dari sifat diferensiasi
ke non-diferensiasi atau kemampuan sel-sel masak (mature) kembali ke kondisi
meristematik dan dan berkembang dari satu titik pertumbuhan baru yang diikuti
oleh dediferensiasi yang mampu melakukan reorganisasi manjadi organ baru
·
Aklimatisasi : tahap proses adaptasi
planlet untuk ditumbuhkan ke kondisi lingkungan yang terbuka
·
Subkultur : proses memisahkan kultur
jaringan yang sudah tumbuh banyak (tunas-tunas mikro atau kalus) menjadi bagian
yang lebih kecil kemudian memindahkannya ke medium yang baru
·
Aklimatisasi : tahap proses adaptasi
planlet untuk ditumbuhkan ke kondisi lingkungan yang terbuka
·
Tunas Adventif : tunas yang muncul
dari tempat yang tidak seharusnya tunas itu tumbuh, misalnya akar, daun, bunga,
atau batang yang tidak ada tunasnya
·
Tunas aksilar : tunas samping, atau
tunas yang berasal dari calon tunas yang terdapat pada batang
·
Planlet : tanaman hasil kultur
jaringan, mempunyai tunas dan akar
· Kriopreservasi : penyimpanan biji atau bagian vegetatif tanaman pada temperatur yang sangat rendah , misalnya dalam
nitrogen cair -196oC
·
Kalus : jaringan yg aktif membelah, yg
tdk mengalami diferensiasi
·
Organogenesis : terbentuknya organ,
seperti tunas, akar dsb
·
Embriogenesis : terbentuknya embrio
somatik, yaitu embrio yang terbentuk bukan dari zigot, tapi dari sel atau
jaringan tanaman
· Habituasi : suatu fenomena setelah
beberapa kali sub kultur, sel dapat tumbuh tanpa penambahan hormon
·
Protoplas : sel tanaman yang sudah
dihilangkan dinding selnya
· Rejuvenasi : pengembalian dari sifat
sel/jaringan dewasa ke juvenil (peremajaan)
Komentar
Posting Komentar