Pembukaan Lahan, Irigasi, dan
Pengolahan Tanah
Pembukaan Lahan untuk Pertanian
Kegiatan membuka suatu areal yang akan digunakan untuk
kegiatan pertanian. Pembukaan lahan harus memperhatikan ekosistem disekitarnya. Perlu diperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan yang
akan digunakan untuk pertanian.
Contoh
Kesalahan Pengelolaan Lahan
Syarat-syarat pembukaan lahan untuk pertanian
·
Bukan
merupakan areal konservasi.
·
Harus
dekat dengan sumber air.
·
Memperhatikan
analisis dampak lingkungan (AMDAL).
· Pekerjaan
pembukaan lahan melibatkan berbagai disiplin ilmu : Agronomi, Agroklimat, Hidro-orologi, Meteorologi,
Irigasi/drainasi, Konservasi & pengendalian lingkungan,
Agro-enginering/peralatan mesin berat.
· Agar
pembukaan lahan, persiapan dan pengolahan tanah tidak menyebabkan kerusakan
tanah (erosi, hilangnya top soil, longsor, dsb).
Saluran Irigasi
Ø Sangat penting untuk memenuhi kebutuhan air bagi
pertanian.
Ø Daerah yang kekurangan air dapat segera terairi dengan
adanya saluran irigasi.
Ø Dalam menentukan sistem pengairan harus memperhatikan
slope association of land yang terdiri dari arah, derajat, dan
keseragaman kemiringan tanah/lerang.
Ø Apabila lereng tidak beraturan digunakan pengairan
dengan metode sprinkle irrigation (Irigasi pancar).
Ø apabila lereng beraturan, pengairan dapat dilakukan
dengan membuat alur atau pematang pada lahan usaha tani.
Jenis
Irigasi
1. Irigasi teknis
Irigasi
teknis merupakan irigasi yang kontruksi bangunan-bangunannya dibuat permanen,
dengan pintu-pintupengatur dan alat pengukur debit air, sehingga yang di
alirkan ke sawah dapat diatur dan diukur dengan baik karena sudah ada penyekang
untuk penampungan/pembuangan air untuk irigasi. Sedangkan untuk irigasi
non-teknis belum tersedianya pembuangan untuk irigasi airnya.
2. Irigasi Tetes
Irigasi tetes merupakan irigasi yang menghemat air dan
pupuk dengan membiarkan air menetes secara perlahan ke akar tanaman, baik
melalui permukaan tanah atau langsung ke akar, melalui jaringan katup, pipa,
dan emitor. Dengan irigasi tetes pipa-pipa disusun secara membujur di sepanjang
tanaman.
Tujuan dari
irigasi tetes adalah untuk memenuhi kebutuhan air tanaman tanpa harus membasahi
keseluruhan lahan, sehingga mereduksi kehilangan air akibat penguapan yang
berlebihan, pemakaian air lebih efisien, mengurangi limpasan, serta
menekan/mengurangi pertumbuhan gulma.
3. Irigasi Pancar
Irigasi pancar merupakan irigasi yang menggunakan tekanan
untuk membentuk tetesan air yang mirip hujan ke permukaan lahan pertanian. Pada
sistem irigasi pancar dialirkan melalui jaringan pipa dan air yang ada di dalam
tanah langsung di pancarkan/dikeluarkan di sepanjang tanaman.
Penggunaan Lahan Untuk Pertanian
PENGOLAHAN TANAH (TILLAGE)
§ Pengolahan tanah adalah tindakan persiapan media
tumbuh agar sesuai dan mendukung pertumbuhan tanaman secara optimum
§ Tujuan pengolahan tanah
§ Memperbaiki aerasi dan drainase
§ Menghilangkan kemasaman tanah (oksidasi)
§ Mencampur bahan organik dengan tanah
§ Mengurangi erosi tanah
§ Menyiapkan kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan
tanaman
§ Mengendalikan serangan OPT (gulma, hama, dan penyakit)
Faktor yang Mempengaruhi
§ Sifat fisik tanah (tekstur tanah, tanah berat atau
ringan)
§ Kemiringan (lereng)
§ Jenis tanaman yang akan diusahakan
§ Waktu dan alat yang tersedia
§ Biaya usaha tani
Pengolahan Tanah
Ø Harus memperhatikan sifat fisik dan kimia tanah
Ø Selalu
memelihara sifat-sifat porositas tanah dengan baik, supaya tanah dapat berpori
terus dan udara dapat dengan mudah untuk masuk
Ø Selalu
memelihara kehidupan mikroba tanah yang berguna, supaya kesuburan tanah dapat
terpelihara dan mencegah tanah dari pencemaran
Ø Membuat
bedengan atau gulutan yang digunakan untuk mengatur air, agar air dapat
merembes ke tempat yang ditentukan.
MULSA
q Mulching
: pekerjaan menutup tanah di sekitar
tanaman dengan menggunakan mulsa.
q Mulsa
: semua bahan tidak hidup seperti limbah
pertanian (sisa-sisa tanaman, sisa-sisa panen), baik yang sudah kering
(serasah) ataupun bahan yang masih segar.
Tujuan Pemulsaan :
Ø Menghindari
penguapan air tanah yang terlalu tinggi selama musim kemarau, sehingga
kelembaban tanah dapat dipertahankan
Ø Menyuburkan
tanah karena adanya pelapukan bahan-bahan
organik
Ø Menstabilkan
suhu permukaan tanah
Ø Mencegah
terjadinya erosi
Ø Menekan
pertumbuhan gulma
Keuntungan Mulsa
Ø Konservasi air dan mencegah erosi
Ø Memperbaiki struktur tanah dan mencegah erosi
Ø Menambah unsur hara
Ø Menekan gulma
Ø Mencegah penyebaran penyakit ke tanaman (daun)
Ø Mengisolasi tanah dari patogen
Ø Menambah mikroorganisme, cacing dan serangga tanah
Ø Mencegah tanaman dari kerusakan akibat pembabatan
Ø Mengurangi ‘biaya’ pengelolaan lanskap
Mulsa Hitam dan Mulsa Putih
Tanaman dengan menggunakan mulsa plastik
Pemasangan Mulsa Dengan Mesin
Komentar
Posting Komentar